Tuesday 14 July 2015

PRINSIP DASAR PABX SOPHO –iS 3010/iS 3030

Perkembangan Produk PABX Philips

ISPBX adalah kombinasi antara ISDN (Integrated Service Digital Network) dan PABX (Private Automatic Branch Exchange).

SOPHO adalah singkatan dari Synergetic Open Philips Office.
-Synergetic berarti sejumlah peralatan yang bekerja secara bersama-sama untuk memberikan hasil yang lebih baik daripada jumlah hasil tiap-tiap bagiannya yang bekerja sendiri-sendiri.
-Open berarti bahwa SOPHO PABX dapat bekerja sama dengan peralatan dari pabrik lain.
-Philips adalah produsen dari SOPHO PABX.
-Office adalah salah satu tempat dari banyak tempat yang menggunakan SOPHO-iS.
-iS merupakan kepanjangan dari Integrated Services dan ini lebih dari sebuah telepon sederhana yang bekerja untuk jaringan integrated secara penuh dimana dapat memegang pembicaraan, data, teks, faximili dan video.
-SOPHO-iS 3010/iS 3030/iS 3050 dan SOPHO-S 250/S 1000 merupakan tipe-tipe dari ISPBX. Perbedaan utama diantara model-model ini yaitu terletak pada nomor-nomor dari port masing-masing. Tapi dalam hal ini yang dijelaskan adalah SOPHO-iS 3010/iS 3030.

Prinsip Dasar Sistem PABX SOPHO-iS 3010/iS 3030

PABX adalah singkatan dari Private Automatic Branch eXchange. Fungsi dasar PABX adalah malakukan penyambungan panggilan telepon. PABX merupakan sentral telepon local otomatis yang menyediakan pelayanan komunikasi di dalam dunia bisnis dan organisasi.

PABX merupakan peralatan komunikasi yang bersifat modular artinya terdiri dari berbagai jenis modul-modul peripheral seperti ALC, KTLC, ATU-G, DTU, dan lain-lain.
Dalam sistem PABX, apabila diperlukan dapat pula berkomunikasi dengan telepon atau jaringan lain diluar organisasi tersebut seperti jaringan Komputer ataupun jaringan PABX lain.

Sistem PABX selain digunakan untuk mentransmisikan suara juga dapat digunakan untuk mentransmisikan data dalam format ASCII, citra grafis, citra gambar diam maupun citra gambar bergerak.

PABX SOPHO-iS sangat fleksibel karena dapat berkomunikasi dengan berbagai jenis peralatan seperti telepon, komputer, faximile atau jaringan komunikasi yang lainnya. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Berbagai Jenis Peralatan Atau Jaringan Yang Dapat Berkomunikasi Dengan SOPHO-iS PABX

Masing-masing bagian dari gambar tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

PABX Peripherals.
Peralatan ini terdiri dari telepon analog biasa sampai PC (Personal Computer) atau computer mainframe yang dioperasikan oleh lebih dari satu orang.

Analogue Exchanges
Peralatan ini menggunakan teknologi analog yaitu menggunakan teknologi elektromekanical selector dan relay pada proses koneksi antara dua peralatan. Tetapi SOPHO ISPABX dapat melayaninya tanpa kesulitan.

Digital Exchange.
Peralatan ini lebih canggih, lebih cepat dan lebih fleksibel dibandingkan dengan peralatan jenis analog. Sama dengan sistem analog diatas maka sistem digital ini dapat dilayani oleh SOPHO ISPABX.

Data Networks.
Jaringan data baik berupa public network maupun private network, contohnya :
-The public Switched Telephone Network (PSTN)
-The Intregrated Service Digital Network (ISDN)
-The Packed Switched Digital Network (PSDN)
-Local Area Network (LAN)
-Teletext Networks
-E-mail Network
-Wide Area Network (WAN)
-dan lain-lain.

Computer.
Peralatan ini sering diperlukan untuk transfer data antar computer. Transfer informasi ini biasa dilakukan oleh SOPHO ISPABX.

Other PABXs.
SOPHO ISPABX tidak hanya dapat berkomunikasi dengan SOPHO ISPABX saja, tetapi dapat juga berkomunikasi dengan PABX jenis lain. Dengan syarat kedua jenis PABX tersebut harus menggunakan protocol pensinyalan yang sama, misalnya:
- CAILHO
- E&M
- DPNSS

SOPHO iS merupakan sistem digital yang prinsip kerjanya berdasarkan pengontrolan dengan program tersimpan (Stored Program Controlled / SPD). Sistim SOPHO iS dapat digunakan dalam bentuk jaringan analog maupun jaringan digital serta sesuai dengan jaringan digital pelayanan terpadu atau ISDN. Sistim ini dibentuk dengan konfigurasi hardware yang terdiri dari 96 port untuk SOPHO iS3010 dan 286 untuk SOPHO iS3030 dimana mampu untuk kombinasi extension, trunk, penerima, dan pengirim. SOPHO iS memberikan fasilitas beraneka macam sehingga dapat memberikan pelayanan suara, data, text, dan transfer citra.

Untuk mengkoneksikan ISPABX ke ISDN trunk diperlukan salah satu dari papan circuit berikut yaitu :
- DTU-PH
- DTU-BA
- DTU-I (trunk strapping)

Gambar 3.2 Blok Diagram dari SOPHO ISPABX

Rangkaian di dalam SOPHO ISPABX dapat dipisahkan ke dalam blok-blok berdasarkan fungsinya masing-masing, seperti ditunjukkan pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 menunjukkan koneksi ke public network, pengguna (user) koneksi ke ISPABX, juga berkomunikasi dengan satu peralatan lainnya secara internal.
Sebelum beroperasi PABX perlu di-set terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena permintaan dan kebutuhan konsumen berbeda-beda. Sehingga perlu adanya suatu perancangan awal ke dalam suatu susunan program-program yang mengatur semua permintaan konsumen. Kemudian program ini dimasukkan ke memori PABX melalui PC.

ASPEK-ASPEK PERANGKAT KERAS (HARDWARE)PADA SOPHO-iS 3010/iS 3030

4.1Konfigurasi Kabinet

Kabinet Sopho iS 3010 tersusun atas panel-panel belakang, sebuah frame dari 2 buah rak, penutup atau cover dan kabel-kabel penghubung.
Dalam sebuah kabinet Sopho iS 3010 terdiri atas :
1.Kapasitas port berjumlah 96 port.
2.Terbagi dalam 6 posisi modul PCT.
3.Sebanyak 15 port digunakan untuk interkoneksi dengan luar dan 81 port untuk interkoneksi internal.
4.Terdapat 2 modul kontrol dan 1 modul untuk power supply.

Kabinet Sopho iS 3030 tersusun atas panel-panel belakang, sebuah frame dari 2 buah rak, penutup atau cover dan kabel-kabel penghubung.
Dalam sebuah kabinet Sopho iS 3030 terdiri atas :
1.Kapasitas port berjumlah 286 port.
2.Terbagi dalam 17 posisi modul PCT.
3.Sebanyak 30 port digunakan untuk interkoneksi dengan luar dan 256 port untuk interkoneksi internal.
4.Terdapat 2 modul kontrol dan 1 modul untuk power supply.

4.1.1 Penyusunan Isi Kabinet
Kabinet Sopho iS 3010 terdapat 3 unit group ( 1….6 ) yang didisi oleh SOPHO-iS PCT dengan standar antar muka bus PM. Modul PSU diletakkan pada posisi 005 sedangkan modul CPU dan PMC masing-masing pada posisi 104 dan 103. Penyusunan kabinet dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Penyusunan Kabinet SOPHO-iS 3010

Kabinet Sopho iS 3030 terdapat 8 unit group ( 1….16 ) yang diisi oleh SOPHO-iS PCT dengan standar antar muka bus PM. Modul PSU diletakkan pada posisi 011 sedangkan modul CPU dan PMC masing-masing pada posisi 108 dan 107. Penyusunan kabinet dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Penyusunan Kabinet SOPHO-iS 3030

4.1.2 Modul-Modul Yang Digunakan
Modul yang digunakan dibagi 2 kelompok yaitu modul Mandataris (Mandatory Board) dan Modul Pilihan (Optional Board).
Modul-modul mandataris terdiri dari 3 modul yaitu :
1.CPU-3000 (Control Processing Unit-3000) atau CPU-ME
2.PMC-ML (Peripheral Module Controller- Medium extended and interConnectable)
3.PSU-ML (Power Supply Unit-Medium/Large)

Jenis-jenis software yang disesuaikan dengan CPU nya yaitu :
1.SSW 640 : s-640
2.SSW 200 : CPU-SM
3.SSW 300 : CPU-ME
4.SSW 805 : CPU-ME/MT
5.SSW 810 : CPU-3000 ( Mid Range )
CIE 2 ( Hi range )

Modul-modul pilihan ( Optional Board ) terdiri atas modul-modul PCT yaitu :
1.AOC : Analog Operator Card (daughter board of PMC-MC)
2.ATU : Analogue Trunk Unit
3.ATX : Analogue trunk Extension
4.DLC : Digital Line Circuit
5.DLX : Digital Line eXtension
6.DOC : Digital Operator Card (daughter board of PMC-MC)
7.DTU : Digital Trunk Unit
8.DTX : Digital Trunk and eXtension
9.IAS (-A) : Integrated Announcement Server (-Autonomous)
10.IPH-A/B : ISDN Protocol Handler
11.KTLC : Key Telephone Line Circuit
12.LDC : Line Driver Card
13.LTU : Line Terminating Unit
14.MC : Metering Circuit Card
15.MCE : Metering Circuit and Emergency Switch-over Unit Card
16.MLU : Modem Line Unit
17.RST-IM : The Receiver/Sender for Tones-Incoming Multi- Frequency R2 signalling
18.VIC : V.24 Interface Card (daughter board of CPU3000)
19.VPU : Voice Processing Unit

4.1.3 Main Distribution Frame (MDF)
Ada dua MDF yang tersedia yaitu MDF iS3010 dan MDF 3030. MDF iS3010 atau MDF is3030 ditempatkan disamping kabinet is3010 atau iS3030. Kabinet iS3010 tersusun atas 1 kolom untuk 40 buah sofycom blok 10p dan kabinet iS3030 tersusun atas 2 kolom untuk 40 buah sofycom block 10p. Berfungsi untuk menghubungkan peralatan peripheral ke bagian peripheral. Sisi kiri merupakan sistim yang akan dihubungkan ke PABX atau ke modul PCT dalam kabinet dan sisi kanan merupakan instalasi yang akan dihubungkan ke pesawat telepon atau terminal blok. Penyusunan seperti ini untuk memudahkan pemindahan, penambahan, atau penggantian peralatan peripheral tanpa merubah hubungan ke modul PCT.

4.2 Konfigurasi Bagian Kontrol (Control Section)
Bagian control pada SOPHO PABX iS3010 atau iS3030 memiliki konfigurasi modul-modul control sebagai berikut :
1.Satu modul induk (motherboard) CPU-3000.
2.Satu modul induk PMC-MC.

4.2.1Central Processing Unit-3000
CPU-3000 berfungsi untuk mengontrol seluruh fungsi-fungsi sistim, juga mengontrol Peripheral Module Controller (PMC). Dimana PMC berfungsi untuk mengontrol modul-modul Peripheral Circuit (PCT) dan peralatan peripheral yang terhubung padanya. Dengan cara ini maka CPU dapat mengontrol semua operasi PABX. Diagram CPU-3000 dan kemungkinan antar muka antar terminal V.24 dapat dilihat pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Blok Diagram CPU dan Antar Muka Terminal V.24

Gambar 4.4 Modul Sirkit CPU Utama yang Mengizinkan PMC Mengontrol Modul Circuit PCT

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa Central Processing Unit (CPU) tersusun atas beberapa komponen yang berfungsi sebagai berikut :
1. Microprocessor Integrated Circuit ( P IC)
Microprocessor IC ini berada pada modul CPU, merupakan microprocessor pusat yang berfungsi mengontrol keseluruhan kegiatan PABX. Tanpa microprocessor IC maka sistim PABX tidak dapat berfungsi.

2. Microprocessor Clock ( P Clock)
Microprocessor Clock menyediakan tegangan yang berubah-ubah secara tetap atau disebut sinyal clock yang diumpankan ke bagian input dari pin Microprocessor IC. Sinyal clock yang dihasilkan memiliki frekuensi yang tetap dan berbentuk gelombang persegi (square waveform). Frekuensi osilasinya dihasilkan oleh kristal yang berosilasi pada suatu frekuensi presisi yang stabil sepanjang waktu. Berikut ini blok diagram CPU Clock dan outputnya pada gambar 4.5:

Gambar 4.5 Blok Diagram CPU Clock dan Gelombang Output

3.Memory
Memory terdiri dari 3 jenis memori IC yaitu EPROM, FLASH-EPROM dan RAM. Memori berfungsi menyimpan program software yang digunakan untuk mengontrol operasi dari PABX dan menyediakan “work space” untuk penyimpanan sementara ketika microprocessor IC sedang beroperasi.

Gambar 4.6 Organisasi Memori

-Erasable Programmable Read Only Memory (EPROM)
EPROM juga dikenal sebagai “boot PROM”. EPROM berfungsi untuk menyimpan program software pengoperasian sistim yang mengontrol up-loading dan down-loading dalam software FEPROM, mengontrol star-up dari modul CPU. Setelah inisialisasi star-up, program telah diisi ke FLASH-EPROM mengontrol iSPABX.

-Flash Erasable Progammable Read Only Memory (Flash-EPROM, FEPROM)
Flash-EPROM IC disebut juga sebagai FEPROM yang menyimpan 3 jenis informasi yaitu :
a.Program Sistim Operasi
b.Data Project Engineering (PE)
c.Data Operational Maintenance (OM)
Catatan : Data PE dan OM dikombinasikan kedalam satu file yang disebut file POM (POM=PE/OM). File POM ini diisikan ke dalam FEPROM.

Program Sistim Operasi memelihara pengontrolan seluruh operasi ISPABX. Itu hanya diubah ketika pengusaha pabrik PABX memutuskan untuk memodifikasi operasi dasar dari pertukaran.
Project Engineering (PE) atau data konfigurasi sistim juga disimpan dalam FEPROM (Data PE mendefinisikan tipe-tipe dari ekstension, karakteristik line signaling, akses nomor telepon, dan lain-lain).
Data Operational Maintenance (OM) mendefinisikan banyak hal seperti ekstension yang mengizinkan pembuatan panggilan ke saluran pertukaran umum (public exchange) atau terminal yang menggunakan fasilitas follow-me. Data OM pada FEPROM diubah oleh seorang ahli teknik yang tetap.

-Random Access Memory (RAM)

RAM IC menyimpan empat jenis informasi yaitu :
a.Data Project Engineering (PE)
b.Data Operational Maintenance (OM)
c.Aliran Data
d.Scratchpad Data

4.Receiver/Transmitters
Berfungsi untuk mengkonversikan data dari format parallel ke format serial dan sebaliknya. Konversi data diperlukan manakala PABX harus berkomunikasi dengan peralatan seperti Video Display Unit (VDU) dan printer.

5.Opto-Isolator
Opto-Isolator mengisolasi CPU dari sumber tegangan luar dan melindungi pemakai (user) dari tegangan tinggi.

6.Terminal V.24
Terdapat empat buah konektor F122 di CPU, satu digunakan untuk alarm dan yang lainnya digunakan untuk membawa sinyal V.24 pada port 1, 2 dan 3.
- Konektor 0 digunakan untuk sinyal 3 alarm yaitu : major alarm, minor alarm, dan sistim down alarm.
- Konektor 1 (Port 1) untuk peralatan serial
- Konektor 2 (Port 2) untuk peralatan serial
- Konektor 3 (Port 3) untuk peralatan serial

Dengan sistim software 300, nomor-nomor port digunakan untuk aplikasi :
- ort 1 untuk peralatan serial, sebagai contoh: instalasi SSM, seorang Maintenance PC atau Unit alarm.
- Port 2 untuk peralatan serial atau sebuah modem.
- Port 3 untuk peralatan serial atau output Toll-Ticketing.

Gambar 4.7 Sinyal V.24 pada Konektor F122 untuk setiap Port

4.2.2 Peripheral Module Controller (PMC)
PMC memiliki beberapa fungsi yaitu :
- Mengontrol bagian peripheral
- Melakukan routing data untuk pemakai (user)
- Membangkitkan dan mendeteksi nada-nada
- Melakukan fasilitas add-on
- Menyediakan sistim clock atau sinkronisasi ke sistim clock iSPBX yang lain.
- Menyediakan interface non-blocking ke self yang lain dalam iSPABX.

PMC menyediakan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1)Jaringan Switching
2)Generator Nada yang menyediakan 32 sumber nada.
-1 sumber untuk pola idle
-16 sumber untuk kombinasi DTMF
-15 sumber free untuk proyek pelanggan (customer projecting)
3)6 Kunci Penerima Nada ( Key Tone Receiver/ RKTs)
4)4 Penerima Nada Dial ( Dial Tone Receiver / RDTs)
5)10 Rangkaian Add-on ( juga digunakan untuk break-in).

Gambar 4.8 menunjukkan blok diagram dari modul PMC.

Ada 2 jenis variasi dari modul PMC yaitu :
a. PMC-MC SOPHO iS3010/iS3030/iS3050
b. PMC-LU SOPHO-S250, SOPHO-S1000.

Gambar 4.8 Block Dasar dari Modul PMC

4.3 Konfigurasi Bagian Rangkaian Peripheral
Berikut ini beberapa penjelasan dari bagian rangkaian peripheral yaitu :

4.3.1 Analogue Trunk Unit / ATU
ATU merupakan modul antar muka antara PMC dengan saluran luar atau PSTN analog (analogue Tie Lines). Tipe ATU yang ada memiliki 2, 4, 6, atau 8 circuit setiap modulnya.
Dalam kasus dimana saluran outgoing ke PSTN, modul MC, MCE atau ESU mungkin diperlukan bersama ATU tetapi tidak semua tipe ATU dapat digunakan bersama dengan MC, MCE atau ESU karena beberapa ATU memiliki rangkaian MC atau ESU secara internal.
Jika modul MC, MCE atau ESU diperlukan maka sangat dianjurkan agar menempatkannya disamping / berdekatan dengan ATU. Jumlah circuit untuk setiap modul MC, MCE atau ESU selalu 16. Jika lebih dari 16 saluran trunk maka diperlukan modul MC, mCE atau ESU yang kedua.

4.3.2 Digital Trunk Unit (DTU)
Sebuah DTU menyediakan antar muka 2 Mbit/s (incoming dan outgoing). Semua DTU memiliki keluaran clock yang dapat dihubungkan dengan masukan sinkronisasi clock pada PMC-MC.Sebuah link DTU 2 Mbit/s terdiri dari kanal 30 B + D. Untuk menentukan hubungan-hubungan clock (clock connection) maka struktur sinkronisasi harus diketahui. Jika tidak dihubungkan ke LTU, setiap DTU memerlukan sebuah kabel koaxial-MDF.

4.3.3 Analogue Line Circuit (ALC)
ALC merupakan antar muka antara extension-extension analog. Setiap tipe modul ALC memiliki 16 circuit. Karena itu untuk satu unit group dapat diisi oleh 2 buah modul ALC.

4.3.4 Digital Line Circuit (DLC)
DLC digunakan untuk menghubungkan extension-extension digital dengan antar muka 2B + D atau LAM (Line Adaptor Module). Ada 2 tipe DLC yaitu DLC-C dan DLC-D. Tetapi kedua tipe ini saling berhubungan satu dengan lainnya sehingga keduanya harus digunakan bersama dalam satu unit group.
DLC menggunakan time slot 0 sebagai kanal komunikasi. Posisi modul pertama dari sebuah unit group selalu diisi oleh DLC-C dan posisi kedua oleh DLC-D.

4.3.5 Modem Line Unit (MLU)
MLU dapat digunakan untuk pool Modem atau menghubungkan Modem dengan saluran sewa. Terdapat 4 circuit untuk setiap MLU. Sehingga 4 buah modem dapat ditangani oleh sebuah MLU. MLU dapat diletakkan di sembarang posisi PCT. Setiap modem dalam sebuah pool modem memerlukan dua kabel PCT-MDF. Sedangkan untuk setiap modem dalam sebuah konfigurasi saluran sewa memerlukan sebuah kabel PCT-MDF.

4.3.6 ISDN Protocol Handler A/B (IPH-A/B)
IPH-A dan IPH-B selalu digunakan bersama-sama dengan DTU-PR. Aturan-aturan umum untuk IPH-A/B adalah :
1.IPH-A : Posisi terakhir dari Unit Group dengan DTU-PR.
2.IPH-B : Posisi pertama dari Unit Group disamping Unit Group dengan DTU-PR.
IPH-A dan IPH-B seharusnya ditempatkan pada dua posisi modul PCT yang berdekatan di dalam dua unit group yang berdekatan dan berada pada rak yang sama.

4.3.7 Key Telephone Line Circuit (KTLC)
KTLC menyediakan interface antara Keluarga-K dari SOPHO-SET (misal SOPHO-SET K-261 atau K 365) dengan SOPHO-PABX. Terminal-terminal extension memiliki hubungan 4 kawat dengan KTLC (2 kawat untuk pembicaraan dan 2 kawat untuk data). Extension juga menerima daya dari KTLC melalui 4 kawat. Sebuah KTLC terdiri dari :
1.Rangkaian antar muka (interface) A/B. Kawat-kawat A/B digunakan sebagai pasangan pembicaraan dan menyediakan catu daya -48 volt untuk bagian telepon pada terminal.
2.Rangkaian antar muka C/D. Kawat-kawat C/D digunakan sebagai pasangan data dan menyediakan catu daya untuk bagian data pada terminal.
3.Rangkaian Kontrol Bersama. Rangkaian ini merupakan antar muka dengan switch digital yang digunakan untuk mengontrol dan memilih saluran-saluran circuit.
Hubungan-hubungan ke PABX adalah melalui panel belakang yang terdiri atas hubungan ke Peripheral Module controller (PMC) dan penyaluran daya dari KTLC ke terminal.

No comments:

Post a Comment