Showing posts with label berita internet. Show all posts
Showing posts with label berita internet. Show all posts

Monday 12 January 2015

Sindir Umat Muslim, Bos News Corp Diserang di Twitter

Liputan6.com, Jakarta - Bos News Corp, Rupert Murdoch, melalui akun Twitter miliknya menyalahkan umat Muslim atas serangan terhadapmajalah satire Charlie Hebdo. Alhasil kritikan pun mengalir kepada 'raja media' tersebut.

Isi tweet Murdoch itu adalah, "Mungkin mayoritas Muslim hidup damai, tapi sampai mereka mengenali dan menghancurkan kanker jihad yang terus berkembang, maka mereka harus bertanggungjawab." Tweet itu telah di-retweet lebih dari 5 ribu kali dan difavoritkan oleh lebih dari 2.500 orang. 

Maybe most Moslems peaceful, but until they recognize and destroy their growing jihadist cancer they must be held responsible.

— Rupert Murdoch (@rupertmurdoch)January 10, 2015


Tweet Murdoch itu ternyata memicu kemarahan dan serangan balik yang cukup besar di media sosial. Menurut catatan ABC News, Senin (12/1/2015), banyak yang mengecam bahwa seluruh agama seharusnya tidak disalahkan atas serangan ekstrimis tersebut.

Selain itu, sejumlah pengguna Twitter meminta maaf atas sikap Murdoch. "Rupert Murdoch berpikir semua Muslim harus meminta maaf atas aksi terorisme. Jadi sebagai bagian dari orang kulit putih, saya juga harus meminta maaf atas sikap Rupert Murdoch," kicau penulis Matt Haig.

 

Advokat Akeela Ahmad, juga turut mengkritik Murdoch dengan mengatakan, "Bagaimana bisa 'Muslim' seharusnya menghancurkan jihad, ketika muslim itu sendiri adalah korban terbesar terorisme?."

Laman Independent juga memberitakan bahwa penulis novel, JK Rowling, turut mengecam pernyataan Murdoch.

Komedian Azis Ansari melalui akun Twitter-nya juga turut mengkritik Murdoch. Ansari lahir dari kelurga Tamil Muslim India.

"@rupertmurdoch Rups bisakah kami mendapatkan panduan? Bagaimana bisa orangtua saya yang berumur 60 tahun di NC bisa membantu menghancurkan kelompok teroris? Mohon berikan masukan," sindir Ansari.

Sejumlah sindiran dikicaukan oleh Ansari dan hastag yang digunakannya, #RupertsFault, kini menjadi salah satu topik terpopuler dunia di Twitter.

Situs Fusion.net melaporkan bahwa para follower Ansari menggunakan hastag itu untuk menyalahkan Murdoch atas segala hal mulai dari Uber hingga keluarga Kardashian.

Tuesday 30 December 2014

Didesak Pemerintah, YouTube Akhirnya Blokir 4 Video ISIS

Lazada Indonesia Lazada Indonesia

By Andina Librianty on Dec 28, 2014 at 17:00 WIB
Google akhirnya memblokir 4 video Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di YouTube, atas permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Liputan6.com, Jakarta - Google akhirnya memblokir 4 video Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di YouTube yang meresahkan masyarakat, atas permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kini empat video itu tidak bisa lagi diakses.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo, Ismail Cawidu, mengatakan bahwa proses pemblokiran itu memakan waktu selama 3 hari. Mulai dari 24 Desember saat permohonan pemblokiran diajukan, hingga akhirnya pemblokiran dilakukan pada 26 Desember. 
Ismail mengatakan kini ke empat video itu, termasuk tantangan kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko, tidak lagi beredar di YouTube. Pantauan Liputan6.com, empat video yang dimaksud oleh Ismail memang sudah tidak lagi bisa diakses.
"Ada empat video yang ingin kami blokir, dan pihak Google sudah memberikan respon pada 26 Desember lalu. Kini empat video YouTube itu tidak bisa lagi diakses," tutur Ismail saat dihubungiLiputan6.com, Minggu (28/12/2014).
Lebih lanjut, Ismail mengaku permintaan pemblokiran video ISIS kali ini lebih mudah dibandingkan sebelumnya. Ismail menuturkan bahwa sebelumnya Kemkominfo juga pernah meminta Google memblokir sebuah video ISIS yang berisi ajakan bergabung dengan kelompok militan tersebut.
"Saat itu cukup sulit karena memakan waktu sedikit lama, tapi sekarang cukup cepat," sambungnya.
Seperti diketahui, ISIS semakin menjadi sorotan di Tanah Air menyusul video tantangan seorang militan ISIS bernama ‎Abu Jandal Al Yamani Al Indonesi, kepada Jenderal Moeldoko. Tak lama berselang setelah kehadiran video itu, kini identitas asli Abu Jandal terungkap.
Sesuai dengan data paspor yang ditemukan tim Densus 99, pria itu bernama Salim Mubarok, kelahiran Pasuruan, 25 Agustus 1972. (din/dew)
Credits: Dewi Widya