Rifa Nadia Nurfuadah - Okezone A A A
KITA pasti punya dosen favorit di kampus. Entah karena kita memang meminati bidang ilmunya atau hanya karena menyukai cara mengajarnya.
Nah, fisikawan Isaac Newton tidak termasuk dalam daftar dosen favorit tersebut. Saat mengajar, tidak banyak mahasiswa mendatangi kelasnya.
Pada 1669, Newton yang berusia 26 tahun, ditunjuk menjadi dosen matematika pada Lucasian Professorship di Cambridge. Isaac Newton adalah orang kedua yang memegang gelar dari perguruan tinggi tertua di dunia yang didirikan pada 1209 tersebut. Selain Newton, fisikawan ternama lainnya yang memegang titel Lucasian Professorship adalah Stephen Hawking.
Meski menetap di Cambridge selama sekira 30 tahun, Newton tidak tertarik mengajar mahasiswanya. Kelas Newton pun tidak diminati, hanya sedikit mahasiswa yang datang. Bahkan, lama kelamaan tidak ada satu pun mahasiswa muncul di kelasnya. Perhatian Newton sangat terpusat pada penelitiannya sendiri.
Selain fisika, Newton memiliki ketertarikan pada bidang sains lainnya, termasuk alkimia. Dia melakukan penelitian untuk menemukan substansi yang dapat mengubah material logam biasa menjadi emas. Penelitian ini dilakukan secara rahasia dan dicatat baik-baik oleh Newton menggunakan bahasa bersandi. Riset lain yang juga ditekuninya adalah menganalisa injil untuk menemukan pesan rahasia tentang bagaimana alam semesta bekerja. (bersambung)
Sumber: Okezone
